Halselpos.com, Halmahera Selatan –Pencairan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan BPJS di Puskesmas Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, menuai sorotan. Hingga lebih dari satu minggu setelah dana tersebut cair, pembagian kepada pihak terkait belum juga dilakukan.
Evaluasi terhadap anggaran BOK mengungkap adanya dugaan ketidaktransparanan serta pemotongan dana yang dilakukan sesuai arahan Kepala Puskesmas Bacan Barat, Baidawi Kamarullah. Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber, pencairan dana BOK untuk periode tiga bulan sebelumnya juga mengalami pemotongan signifikan.
“Dana yang cair seharusnya melebihi Rp300 juta untuk tiga bulan, mengingat satu bulan saja mencapai lebih dari Rp100 juta. Namun, yang dibagikan kepada tim hanya sekitar Rp100 juta,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sisa dana diperkirakan mencapai Rp200 juta lebih, namun hingga kini tidak ada kejelasan laporan resmi mengenai besaran anggaran yang dicairkan maupun penggunaan dana tersebut. Kondisi ini memperkuat dugaan adanya manipulasi atau penyalahgunaan anggaran.
Selain itu, dalam pencairan dana untuk kegiatan antara dua hingga tiga bulan terakhir, distribusi dana juga dinilai tidak merata. Beberapa kegiatan hanya menerima dana sebesar Rp1,8 juta hingga Rp2 juta lebih, jauh dari jumlah yang seharusnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Puskesmas Bacan Barat Baidawi Kamarullah belum memberikan klarifikasi terkait tuduhan tersebut. Masyarakat dan tenaga kesehatan mendesak adanya transparansi dan audit terhadap penggunaan dana BOK dan BPJS demi mencegah terjadinya penyimpangan.
(Red)