halselpos.com, Taliabu Selatan –Masyarakat di Kecamatan Taliabu Selatan, khususnya di wilayah Pacando, masih menghadapi ketertinggalan serius dalam hal infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan akses listrik dari PLN. Hingga kini, sebagian besar desa di wilayah ini belum menikmati pembangunan yang memadai, meskipun menjadi bagian dari Kabupaten Pulau Taliabu.
Kondisi jalan yang rusak parah dan belum beraspal membuat aktivitas ekonomi masyarakat terhambat. Pengangkutan hasil pertanian seperti kakao dan kopra menjadi sulit karena keterbatasan sarana transportasi.
Seorang Petani di wilayah tersebut, Irman (40) saat diwawancarai oleh reporter halselpos,Sabtu 31 Mei 2025. Mengaku sudah bertahun-tahun menggantungkan hidup dari hasil kebun kakao dan kopra. Namun, penghasilannya jauh dari cukup karena akses jalan yang buruk membuat harga jual hasil panennya ditekan oleh tengkulak.
“Kami bawa hasil panen pakai motor, kadang harus dorong karena jalan becek dan berlumpur. Dari kebun ke tempat penjualan bisa makan waktu berjam-jam. Listrik juga tidak ada dari PLN, kami hanya pakai genset yang dinyalakan malam beberapa jam saja” ujar Irman.
Lebih memprihatinkan, sampai hari ini belum ada jembatan permanen yang menghubungkan sejumlah dusun dan desa, membuat masyarakat kesulitan menyeberangi sungai terutama di musim hujan. Anak-anak sekolah pun harus berjalan kaki jauh dan melewati sungai dengan risiko tinggi hanya untuk bisa belajar.
Selain infrastruktur fisik, ketiadaan jaringan listrik dari PLN membuat warga harus bergantung pada genset atau lampu minyak. Ini bukan hanya menyulitkan aktivitas rumah tangga, tetapi juga menghambat pertumbuhan sektor usaha kecil dan pendidikan.
Tokoh masyarakat setempat berharap agar pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan mempercepat pembangunan di wilayah mereka.
“Kami tidak minta yang muluk-muluk. Cuma jalan, jembatan, dan listrik. Itu kebutuhan dasar. Kami juga ingin hidup layak seperti masyarakat di daerah lain” pungkas Irman.
Dengan kondisi seperti ini, warga Taliabu Selatan masih menunggu kepastian dan kehadiran nyata negara (Pemerintah) dalam memenuhi hak dasar mereka.