Halselpos.com, Soligi, – Bencana alam datang tanpa diduga. Pada tanggal 12 Juli 2024, Desa Soligi di Pulau Obi mengalami kerusakan parah akibat gelombang pasang air laut yang disertai hujan lebat dan angin kencang. Kejadian tersebut menyebabkan tanggul kayu yang dibangun oleh masyarakat pesisir pantai sebagai penahan ombak jebol dan hancur.
Pimpinan redaksi Halselpos.com yang berdomisili di Desa Soligi menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak dari gelombang pasang ini. “Gelombang pasang, disertai hujan dan angin, telah menjebol dan meluluhlantakkan tanggul kayu yang dibuat oleh masyarakat,” ujarnya.
Masyarakat setempat menuturkan bahwa kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Setiap tahun, gelombang pasang merusak rumah-rumah di pesisir pantai, dan hingga saat ini belum ada solusi permanen dari pemerintah. “Program pemerintah dalam pembuatan tanggul selalu asal-asalan, sehingga ketika musim gelombang datang, tanggul tidak mampu bertahan dan hancur bercampur dengan pasir,” kata salah satu warga.
Situasi ini telah menimbulkan mosi tidak percaya terhadap pemerintah desa. Warga merasa pemerintah desa tidak mampu mengatasi masalah ini dengan baik. “Tanggul yang dibangun menggunakan aspirasi DPRD tidak ada yang bertahan lama,” tambah warga tersebut.
Desa Soligi merupakan desa lingkar tambang terbesar di Pulau Obi, yang statusnya sama dengan Desa Kawasi dan memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Seharusnya, desa ini mendapat perhatian khusus dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut untuk membantu mengatasi masalah lingkungan yang ada.
(Tim redaksi)