Alam Menunjukkan Kedigdayaan, Desa Soligi Dilanda Banjir, Entah Siapa yang Salah?

Halselpos.com, Desa Soligi/Pulau Obi–Banjir bandang kembali menerjang Desa Soligi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Jumat Siang (13/6/2025), memaksa puluhan warga mengungsi dan memicu kekhawatiran akan kelalaian pengelolaan lingkungan. Warga melaporkan ketinggian air mencapai 50 hingga 80 sentimeter, cukup kuat untuk menghanyutkan beberapa rumah di pinggir sungai.

Menurut kesaksian warga, air mulai naik sekitar pukul 12.30 WIT usai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama lebih dari tiga jam tanpa henti. “Kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang. Air naik cepat, satu rumah tetangga saya hanyut begitu saja,” ujar Warga, seorang warga yang kini mengungsi disanak saudaranya.

Warga juga menyebut ada rumah-rumah lain yang terseret arus, terutama yang berada di bantaran sungai. Pagar sekolah SMP dan SMA roboh, beberapa perabotan rumah tangga ikut hilang terbawa arus dan kendaraan roda dua dan empat yang parkir ikut terendam.

Banjir ini bukan yang pertama. Warga menyebutkan bahwa kejadian serupa sudah sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, namun ini adalah kali ketiga yang terparah. Belum ada solusi permanen dari pemerintah daerah/desa. Mereka menuding lemahnya pengawasan terhadap pembalakan liar, dugaan aktifitas pertambangan nickel di wilayah sekitar dan kurangnya infrastruktur penahan banjir sebagai penyebab utama.

“Siapa yang bertanggung jawab? Kami sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi, tapi seakan-akan suara kami tak didengar,” sistem dreanase (got) yang dibikin oleh pemerintah desa soligi yang memakan anggaran ratusan juta rupiah tapi kualitasnya sangat jauh sistem konstruksi bangunan (abal-abal), sehingga kami masyarakat mendorong inspektorat untuk mengaudit pemerintah Desa Soligi dan APH (Kejaksaan) ikut melakukan investigasi karena adanya dugaan KKN.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum turun di lokasi. Sementara itu, warga berharap ada tanggapan cepat berupa bantuan darurat, evakuasi lanjutan, dan rencana jangka panjang untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *